Perselingkuhan…kalau mendengar kata ini, berbagai komentar akan terucap. Ada yang meng-iyakan, banyak yang mengecam. Menurut saya perselingkuhan itu bisa terjadi bila dalam satu pasangan tidak bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya. Tak ada manusia yang sempurna dan seharusnya bila kita sudah menerima dia menjadi pasangan kita, ya…terimalah dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Soalnya kalo kita bicara kekurangan, pastinya akan ada terus kekurangan itu. Karena yang namanya kekurangan itu paling cepat terlihat dibanding kelebihan.
Kalau masih pacaran, perselingkuhan itu mungkin masih dibenarkan karena yang namanya pacaran itu kan masa penjajakan, masa dimana kita membuka mata lebar-lebar untuk mencari mana yang terbaik. Tapi, bila perselingkuhan itu terjadi disaat kita sudah mengikrarkan diri untuk hidup bersama seumur hidup, itu yang tidak bisa dibenarkan. Karena, bila kita sudah menikah berarti kita kan sudah mantap dan yakin dengan pilihan hidup kita, benar-benar sudah menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Bila di tengah perjalanan mengarungi biduk rumah tangga ada yang selingkuh, nah…itu wajib dipertanyakan, kemana janji yang dulu pernah diikrarkan bersama? Kekurangan apa yang dilihat dari pasangannya yang ditemukan pada saat mereka sudah tinggal satu atap?
Terkadang jadi satu dilema juga ya, saat penjajakan biasanya yang tampak hanya manis-manis saja, yang indah-indah saja begitu memasuki hidup bersama, satu per satu hal-hal buruk yang dulu tersimpan muncul ke permukaan dan satu sama lain terlihat tak siap untuk menerima hal itu. Ada yang bisa melewati tahap penyesuaian dan yang tidak bisa melewati tahap penyesuaian itu yang menjadi awal perselingkuhan terjadi. Mencari kelebihan dibalik kekurangan yang ada dalam kehidupan pasangan masing-masing.
Apa yang terjadi di kalangan selebritas saat ini, memang bisa terjadi pada pasangan yang non selebritas. Dan biasanya efek dari perselingkuhan dalam pernikahan akan berakhir dengan perceraian. Selain perceraian itu melukai pasangan masing-masing, korban lainnya adalah anak-anak dan keluarga. Tapi, selama pengamatan saya untuk kalangan selebritas, bila perselingkuhan itu terjadi di pihak wanita, maka hak asuh dari anak-anak akan jatuh kepada pria (si ayah). Entah mengapa bisa terjadi demikian, apakah para pria atau ayah tersebut merasa tidak yakin dengan asuhan ibunya dan merasa anak-anak akan aman dalam asuhan ayah?
Yang namanya anak itu butuh sosok ayah dan ibu dalam lingkup keluarga yang utuh. Jadi, kondisi ayah dan ibu yang tak bersama lagi dalam mendidik dan mengarahkan anak-anak itu sedikit nggak-nya akan memberi dampak psikologis buat perkembangan si anak itu sendiri. Apalagi bagi anak-anak remaja yang butuh pendamping dalam masa-masa pencarian jati diri mereka, bila diperhadapkan dengan situasi orang tua yang tak bersama-sama lagi reaksinya bisa positif, bisa negatif.
Bila anak-anak bisa mengerti dan menerima keadaan perpisahan orang tuanya, mungkin dampak positif dalam kehidupan mereka membuat lega orang tuanya. Tapi, bila dampak negatif yang terjadi pada anak, akankah ada rasa bersalah bagi orang tua yang bercerai?
Efek dari perselingkuhan itu sungguh menyakitkan banyak pihak terkait. Karena itu, sebelum memutuskan untuk berumah tangga baiknya dipikirkan sekali lagi dan mantapkan hati sehingga yang namanya perselingkuhan itu tidak akan terjadi dan hormatilah kelebihan dan kekurangan pasangan karena baik buruknya pasangan kita, dialah yang sudah kita pilih dan selain bertanggung jawab terhadap pasangan, kita juga bertanggung jawab pada Tuhan.
Bagaimana dengan pembaca? Bila ada yang berpendapat lain silahkan disampaikan. Karena topik perselingkuhan ini biasanya agak sensitif dan ada yang pro dan kontra juga.
